Friday, May 20, 2005

QUANTUM MEMORY

MEMORI: PRINSIP DAN TEKNIK

Sebelum ilmu pengetahuan modern mengenai otak, yaitu neurofisiologi dan psikologi, mengungkapkan kekuatan dan potensi yang luar biasa dari otak manusia, bangsa Yunani telah menemukan bahwa kinerja mental dapat ditingkatkan secara luar biasa dengan menggunakan teknik tertentu.
Bangsa Yunani mengembangkan sistem memori mendasar yang disebut mnemonik, sebuah nama yang diambil dari Dewi Memori yang mereka puja, Mnemosyne.
Teknik mnemonik ini dipertukarkan di antara anggota kaum intelektual yang elit di masa itu, dan dipergunakan untuk tugas mengingat hal yang sangat banyak dengan prestasi tinggi dalam masyarakat yang memberikan kekuatan pribadi, ekonomi, politik, dan militer kepada orang yang melakukannya.
Jadi bangsa Yunani adalah 'Gladiator Pikiran', stadion mereka adalah gelanggang intelektual, dan senjata utama mereka adalah Memori. Mereka akan saling melontarkan pertanyaan menyangkut bilangan, nama, dan urutan Negara Kota Yunani, dan frasa tepat yang dikutip dari karya sastra besar serta butir-butir hukum.
Mereka yang menang akan menjadi Senator, pahlawan, dan pemimpin sosial. Teknik itu didasarkan pada prinsip-prinsip fundamental yang, walaupun mudah dan menyenangkan untuk diterapkan, mempunyai pengaruh jelas dalam memperbaiki memori.

Tiga Prinsip Memori

Bangsa Yunani menemukan, dengan melakukan introspeksi, diskusi dan pertukaran ide, bahwa memori pada umumnya didasarkan pada ASOSIASI; bahwa memori bekerja dengan menghubungkan berbagai hal menjadi satu. Misalnya, segera setelah otak Anda mencatat kata 'apel' otak akan ingat (menghubungkan) warna, rasa, tekstur, dan bau dari buah itu, dan juga pengalaman, teman, dan peristiwa yang berhubungan dengannya.
Di samping Asosiasi, bangsa Yunani menyadari bahwa, agar sesuatu dapat diingat, hal itu harus merupakan GAMBARAN atau citra yang luar biasa dan melibatkan beberapa indra.
Tiang ketiga dari Memori adalah LOKASI. Dengan kata lain, otak Anda akan ingat sesuatu yang mempunyai gambaran dan asosiasi, memori/gambarannya juga harus berada di lokasi khusus.
Di sini perpustakaan dapat dipakai sebagai analogi yang baik. Bila Anda berjalan memasuki perpustakaan yang mempunyai koleksi satu juta buku, dan ingin menemukan sebuah buku khusus, mana yang akan lebih mudah bila seluruh buku itu ditumpuk di lantai di tengah ruangan dan Anda harus mencarinya secara acak, atau bila buku-buku itu dibuat katalognya dengan rapi dan elegan serta disusun? Jelas keadaan kedua lebih mudah. Kuasai Memori Anda akan membantu Anda melakukan tepat seperti itu untuk otak Anda!

Dua Belas Teknik Memori

Terdapat 12 teknik khusus yang membantu memori Anda dalam menggunakan asosiasi, gambaran, dan lokasi. Bila Anda menyusun huruf pertama dari ke 12 teknik kunci ini (dalam bahasa Inggris), akan tersusun frasa 'SMASHIN' SCOPE'. Ini cocok, karena dengan menerapkan ke 12 teknik ini memberikan 'smashin' scope' (kesempatan mendobrak) pada pandangan moral memori Anda.

1. Synaesthesia/Sensuality (Sinestesia/Sensualitas)
Sinestesia merujuk pada bauran dari yang dirasakan oleh indra. Pengingat terkenal 'alami' pada umumnya, dan semua ahli mnemonik, mengembangkan kepekaan yang semakin tinggi dari setiap indra mereka, dan kemudian membaurkan yang dirasakan indra ini untuk meng­hasilkan ingatan yang meningkat. Dalam mengembangkan memori Anda harus meningkatkan kepekaan dan melatih secara teratur:

a)
penglihatan
e) perabaan
b)
pendengaran
f) kinestesia – kesadaran
c)
penciuman
posisi badan Anda dan
d)
pencecapan
gerakan dalam ruang.
2. Movement (Gerakan)
Dalam gambaran mnemonik apa pun, gerakan menambah rentang kemungkinan raksasa dari otak Anda 'menghubungkan' dan oleh karena itu akan ingat. Kalau gambaran Anda bergerak, buat menjadi tiga dimensi.
3. Association (Asosiasi)
Apa pun yang ingin Anda ingat, pastikan Anda mengasosiasikan atau menghubungkan­nya dengan sesuatu yang stabil dalam lingkungan mental Anda.
4. Sexuality (Seksualitas)
Kita semua mempunyai memori yang baik di bidang ini. Gunakan!
5. Humour (Humor)
Semakin aneh, tidak masuk akal, lucu, dan tidak nyata yang Anda buat, gambaran itu akan semakin mudah Anda ingat. Bersenang-senanglah dengan memori Anda.
6. Imagination (Imajinasi)
Einstein berkata, 'Imajinasi lebih penting ketimbang pengetahuan. Karena pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi mencakup seluruh dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evo­lusi. 'Semakin banyak Anda menerapkan imajinasi Anda pada memori, memori Anda akan semakin baik.
7. Number (Nomor)
Memberi nomor menambah spesifikasi dan efisiensi pada prinsip susunan dan urutan.
8. Symbolism (Simbolisme)
Menggantikan bayangan yang biasa atau membosankan dengan yang lebih berarti meningkatkan kemungkinan untuk mengingat.
9. Colour (Warna)
Kalau memadai, dan kalau memungkinkan, gunakan semua waarna pelangi, untuk membuat ide Anda lebih 'berwarna-warni' dan oleh karena itu lebih mudah diingat.
10. Order and/or Sequence (Susunan dan/atau Urutan)
Dalam kornbinasi dengan prinsip-prinsip yang lain, susunan dan/atau urutan memungkin­kan jauh lebih banyak rujukan seketika, dan meningkatkan kemungkinan otak untuk 'mengakses secara acak'.
11. Positive images (Bayangan positif)
Dalam bayangan yang paling seketika, positif dan menyenangkan lebih baik untuk tujuan diingat, karena bayangan positif membuat otak ingin kembali ke bayangan itu. Bayangan negatif tertentu, walaupun menerapkan semua prinsip di atas, dan walaupun bayangan itu sendiri 'mudah diingat', mungkin dihambat oleh otak karena otak merasa kemungkinan kembali ke bayangan seperti itu tidak menyenangkan.
12. Exaggeration (Berlebih-lebihan)
Dalam semua bayangan Anda, buat ukuran, bentuk, warna, dan suara berlebihan.

Sekarang setelah Anda memiliki 3 prinsip utama dan 12 teknik, renungkan dengan seksama dalam imajinasi Anda Cerita mengenai Planet. Ketika Anda menelusurinya, selangkah demi selangkah, hitunglah berapa kali cerita itu menggunakan ketiga prinsip tadi, dan berapa banyak dari 12 teknik di atas.
Sekarang Anda dapat mengetahui mengapa Anda melakukan dengan demikian cemerlang, dan mengapa, bila Anda menggunakan memori Anda dengan cara yang didesain untuk digunakan, hasilnya akan luar biasa bagi Anda.


Penegasan Modern untuk Pengetahuan Yunani

Riset mengenai otak yang dilakukan baru-baru ini, terutama di bidang korteks serebri kiri dan kanan, membenarkan bahwa kita semua mempunyai, terdistribusikan di seluruh bagian otak kita yang paling maju secara evolusi, rentang keterampilan mental luar biasa yang me­merlukan pelatihan dan perkembangan yang tepat agar dapat terwujud dan tumbuh. 'Keterampilan korteks kiri dan kanan' ini termasuk yang berikut ini.
1) Kata-kata 6) Kelinieran 11) Menciptakan ulang
2) Susunan 7) Kemampuan analitik 12) Dimensi
3) Urutan 8) Irama 13) Kesadaran ruang
4) Nomor 9) Warna 14) Gestalt (gambaran keseluruhan)
5) Daftar 10) Imajinasi
Dalam otak sebelah belakang dan di tengah, dan terdistribusi sebagian di seluruh otak bagian atas, terdapat kemampuan mental tambahan kita untuk hal-hal sebagai berikut.
1) Melihat 4) Mencecap 7) Tanggapan
2) Mendengar 5) Sentuhan 8) Bertindak emosional
3) Mencium bau 6) Gerak dalam tiga dimensi

Kreativitas dan Memori

Dari teori yang telah Anda pahami dan latihan yang telah Anda selesaikan mengenai mengingat-ingat nama dan urutan Planet, hubungan dekat yang luar biasa antara memori yang dipergunakan dengan tepat dan kreativitas akan mulai menjadi jelas.
Mesin utama dari kreativitas Anda adalah IMAJINASI Anda. Jenius kreatif melalui perjalanan imajinatif, membawa orang ke alam orisinil dan belum pernah dijelajahi. Di sana, ASOSIASI baru mengangkat realisasi baru yang oleh dunia disebut terobosan kreatif-karya jenius mental yang dapat menggeser perjalanan sejarah.
Jadi demikianlah yang terjadi dengan Leonardo da Vinci, Darwin, Archimedes, Newton, Cezanne, dan Einstein.
Jadi sekarang jelas bahwa memori adalah menggunakan imajinasi dan asosiasi untuk menahan masa lalu di tempat yang tepat dan untuk MENCIPTAKAN ulang masa lalu di masa kini; sedangkan kreativitas adalah penggunaan imajinasi dan asosiasi untuk menariamkan pemikiran masa kini di masa depan, dan untuk MENCIPTAKAN ulang pemikiran masa kini, baik itu berupa puisi, simfoni, hubungan ilmu pengetahuan, bangunan, atau wahana ruang angkasa, dalam waktu di masa depan.
HaI penting di sini adalah bahwa, walaupun nama dan tujuannya mungkin sedikit berbeda, prinsip yang mendasari IMAJINASI dan ASOSIASI identik. Oleh karena itu, baik Anda mempraktikkan atau menerapkan teknik memori, Anda pada waktu yang sama mempraktikkan dan meningkatkan kekuatan kreativitas Anda.
Latihan ini bagi otak sama dengan latihan senam bagi badan. Semakin sering Anda berlatih dalam 'Gedung Olahraga Mnemonik, 'otot' memori dan kreativitas Anda akan semakin berkembang.
Melanjutkan ide ini sedikit lebih jauh, rumus baru untuk mengembangkan genius Anda muncul: semakin banyak Energi yang Anda tanamkan untuk mengembangkan Memori Anda, Kreativitas Anda akan semakin tumbuh. Anda mempunyai kapasitas yang tak terhingga untuk melakukan ini. Dengan kata lain energi plus dan 'ke dalam’ memori sama dengan kreativitas tak terhingga. Rumus itu dapat ditulis kan sebagai berikut.

E + M=C¥

Rumus Mental Baru yang menunjukkan bahwa bila Anda memasukkan energi ke dalam memori Anda. Anda tidak akan menghasilkan memori yang sempurna, melainkan kreativitas yang semakin luas dan secara potensial tak terbatas.

Para Juara Penghafal

Orang-orang yang mempunyai ingatan hebat mempunyai otak yang sama seperti semua orang lain. Mereka hanya menggunakannya secara lebih efektif. Pilihlah favorit Anda dari daftar di bawah ini, dan jadikan mereka model peran bagi Anda. Ini akan merupakan langkah pertama dalam membangun kelompok guru dan pedoman perencana intelektual internal Anda.

1. Antonio di Marco Magliabechi mampu membaca seluruh buku-­buku, dan mengingatnya tanpa melupakan satu kata atau tanda baca pun. Dia akhirnya menghafal seluruh per­pustakaan Grand Duke of Tuscany.
2. Profesor A.C. Aitken, Profesor Matematika di Universitas Edinburgh, dengan mudah mampu mengingat letak 1000 desimal pertama dari nilai Pi - ke depan dan ke belakang.
3. Orang Amerika, Daniel McCartney, di abad ke-19, di usia 54 tahun, dapat mengatakan apa yang telah dilakukannya setiap hari sejak dia masih kecil. Dia dapat menyebutkan tanggal dengan tepat, dan kondisi cuaca hari tersebut, dan mengatakan apa yang dimakannya untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam hari apa pun.
4. Christian Friedrich Heinecken di usia 10 bulan dapat berbicara dan menirukan setiap kata yang diucapkan kepadanya. Di usia 3 tahun dia telah hafal sebagian besar sejarah dan geografi dunia, serta juga menghafalkan bahasa Latin dan Prancis.
5. Paul Charles Morphy adalah juara catur yang dapat mengingat setiap langkah dari setiap pertandingan yang dimainkannya sepanjang kariernya mengikuti kejuaraan, termasuk yang telah dimainkannya dengan mata tertutup. Pernyataannya didukung oleh fakta bahwa hampir 400 dari pertandingannya tercatat hanya karena dia mampu mendiktenya lama setelah peristiwa itu berlangsung, dan gerakan itu dibenarkan oleh lawannya dan wasit yang hadir.
6. Themistocles mampu mengingat 20.000 nama warga negara Athena.
7. Xerxes mempunyai reputasi mampu mengingat nama 100.000 pria yang bergabung dalam pasukan perangnya.
8. Kardinal Messofanti, seorang ahli bahasa di abad ke-19, mampu mengingat kosa kata antara 70 dan 80 bahasa, termasuk Latin, Yunani, Arab, Spanyol, Prancis, Jerman, Swedia, Portugis, Inggris, Belanda, Denmark, Rusia, Polandia, Bohemia, Serbia, Hongaria, Turki, Irlandia, Welsh, Albania, Sanskerta, Persia, Georgia, Armenia, Yahudi, Cina, Coptic, Ethiopia, dan Amharic.
9 Keluarga Shass Pollak orang Yahudi di Polandia mampu mengingat posisi dengan tepat di halaman dari setiap kata dalam seluruh 12 buku Talmud.
10. Buku keagamaan yang panjang, seperti Talmud dan bahkan Naskah Weda yang lebih panjang dari India kuno, juga diturunkan berdasarkan ingatan.
11. Dr Susan Whiting, Juara Dunia Wanita Memori, mengingat jauh lebih dari 5000 data dengan SEM3
12 Dominic O'Brien, enam kali Juara Dunia Memori memegang rekor dunia dalam memori yang tak terhitung, termasuk menghafalkan satu tumpukan kartu dalam 33,8 detik; 18 tumpukan kartu dihafalkan dengan tepat dalam satu jam; dan lebih dari 2000 digit biner dalam waktu kurang dari 30 menit!

kenakalan remaja

Kenakalan remaja (Juvenile Delinquence) adalah merujuk kepada perbuatan dan aktiviti remaja yang berlawanan dengan norma-norma masyarakat, undang-undangnegara dan agama, seperti mencuri, merompak, merogol, berzina, membunuh,
menagih dadah, menderhaka kepada kedua ibu bapa dan seumpamanya. Perbuatanremaja dikatakan nakal kerana remaja dianggap belum matang, belum dewasa dan perbuatan jenayah yang mereka lakukan tidak dikenakan hukuman berat. Hukuman yang dijatuhkan kepada mereka ialah remaja itu ditempatkan di pusat-pusat pemulihan akhlak dan diberi pendidikan khas.

Ahli-ahli sains sosial berbeza-beza pendapat tentang had umur remaja. Ada yang mengatakan alam remaja di antara 10 – 18 tahun atau 13 tahun – 12 tahun. Menurut Islam, kanak-kanak mula dapat membezakan perkara yang baik dan buruk setelah mencapai mumaiyiz iaitu berumur tujuh tahun. Pada ketika inilah ibu bapa atau penjaganya patut melatih anak mengerjakan ibadat yang wajib. Apabila anak mencapai umur baligh, mereka wajib melaksanakan semua suruhan agama dan menjauhkan segala larangannya. Lingkungan baligh ialah mencapai umur 15 tahun atau kanak-kanak lelaki sudah bermimpi bersetubuh dankanak-kanak perempuan pula telah keluar haid dalam tempuh umur antara 9 hingga 15 tahun.

TEORI TABIAT MANUSIA

Pakar psikologi kaunseling membuat pelbagai teori bagi menjelaskan pembentukan tabiat manusia. Corey (1986) menyatakan beberapa teori penting yang menjelaskan tentang tabiat itu ialah:

Pertama: Teori Psikoanalisis yang diasaskan oleh Frued. Teori ini menyatakan tabiat manusia pada asalnya jahat kerana dipengaruhi oleh unsur-unsur rangsangan seksual, kuasa agresif dan tidak rasional yang wujud dalam diri manusia bagi tujuan menjaga survival perkembangan hidupnya. Unsur-unsur itu bertindak di dalam diri manusia secara membabi buta (tidak sedar). Kombinasi unsur-unsur itu dan konflik hidup semasa kecil yang tidak dapat diselesaikan pada masa itu akan menjadi punca dan penentu tabiat anak pada masa hadapan.

Kedua: Teori Analisis Transaksi: Teori ini menerangkan tabiat manusiaterbentuk hasil daripada skrip hidup yang ditentukan oleh ibu bapa. Semasa kecil anak akan merakamkan secara langsung apa saja percakapan dan perbuatan yang ditayangkan oleh ibu bapa kepada mereka. Konflik akan berlaku apabila anak itu cuba menilai semula skrip hidup yang lama atau menerbitkan skrip hidup yang baru hasil daripada perkembangan emosi fikirannya dan pengaruh persekitaran.

Ketiga: Teori Behaviorisma: Menurut teori ini tabiat dan tingkah laku manusia terbentuk hasil daripada proses pembelajaran dan evolusi persekitaran. Tabiat manusia menjadi masalah apabila mereka menerima pembelajaran dan persekitaran yang salah, walaupun mereka sendiri yang mencipta sistem pembelajaran atau membentuk persekitaran.

Keempat: Teori Pemusatan Klien: Teori ini membuat andaian bahawa tabiat manusia semula jadinya baik, rasional, bertanggungjawab dan berusaha mencapai kesempurnaan diri. Walau bagaimanapun manusia juga cenderung menjadi kecewa dan bermasalah apabila keperluan mencapai kesempurnaan diri dihalang seperti gagal mendapat kasih sayang, keselamatan dan seumpamanya.

Kita dapati bahawa pandangan teori kaunseling barat tentang tabiat manusia adalah sebahagian dari pandangan Islam. Mereka mengkaji tabiat manusia dari aspek luaran sahaja dengan merujuk kepada faktor persekitaran, proses pembahagian, kemahiran keibubapaan dan keperluan jasmani. Keadaan ini berlaku kerana mereka tidak dibimbing oleh al-Quran dan kajian itu dibuat berdasarkan latarbelakang kehidupan masyarakat di barat.

Sebagai contoh, walaupun pendapat Frued dikritik hebat tentang tabiat manusia, tetapi teorinya adalah berkaitan dengan perasaan nafsu Ammarah yang mewakili unsur kehaiwanan atau keperluan jasmani manusia.

Dari segi pendekatan Islam, Muhammad al-Jiasi (1976) menyatakan: terdapat empat peringkat nafsu yang mempengaruhi tabiat manusia iaitu:

a. Nafsu Ammarah: Nafsu yang sentiasa mendorong manusia melakukan kejahatan.Bagi mereka yang berada diperingkat ini tidak merasakan perbezaan antara yang baik dan jahat. Apabila seseorang itu melakukan kejahatan, ia tidak menyesal dan sebaliknya, juga apabila melakukan kebaikan, ia tidak gembira.
b. Nafsu Lawwamah: Nafsu yang mula menunjukkan kelemahan diri, menilai tabiat masa lampau dan sedia keluar untuk memulakan kehidupan yangpositif.
c. Nafsu Mulhamah: Nafsu yang sudah menerima kebenaran dan keinsafan serta merasa keseronokan membuat kebaikan dan benci kepada kejahatan.
d. Nafsu Mutmainnah: Nafsu yang mencapai kedamaian dan kebahagiaan. Nafsu ini berusaha terus untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam dirinya.

Pada prinsipnya nafsu itu adalah mewakili dua keperluan naluri manusia iaitu naluri kehaiwanan (jasmani) dan rohani (wahyu). Kadang kala berlaku pertarungan sengit antara dua naluri itu untuk mempengaruhi hati manusia.
Seorang ahli falsafah akhlak Islam, Ibnu Maskawaih menyatakan pertembungan nafsu dalam diri manusia menghasilkan tiga peringkat tabiat manusia.
a. Manusia yang baik tabiatnya. Manusia yang baik tabiatnya tidak akan berubah menjadi manusia yang jahat;
b. Manusia yang jahat tabiatnya. Manusia dalam kategori ini tidak akanmenjadi baik kerana memang pembawaannya sudah jahat.
c. Manusia yang berada dipertengahan tabiatnya. Golongan ini boleh berubah menjadi baik atau jahat bergantung kepada pendidikan dan persekitaran yangditerimanya.

Konsep Diri Remaja

Kadangkala ibu bapa mengambil sikap lepas tangan dan membiarkan anak mereka melintasi alam remaja berlaku begitu sahaja tanpa mengambil tahu pergolakan yang dihadapi oleh anak mereka. Ibu bapa perlu mengetahui bahawa masa remaja
ialah masa peralihan zaman dari alam kanak-kanak menuju ke alam dewasa. Pada masa ini anak-anak tidak lagi dianggap kanak-kanak dan tidak juga orang dewasa.

Peralihan zaman alam kanak-kanak menuju alam dewasa adalah suatu masa yang penting kepada remaja kerana pada masa ini mereka akan menentukan konsep dirinya atau siapakah diri aku atau suatu proses menentukan konsep jati diri pada dirinya. Rogers (1985) menyatakan antara perubahan nyata yang berlaku pada akhir masa remaja ialah:

a. Perubahan pada fizikal

Bagi anak lelaki didapati mengalami perubahan jelas pada jasmani di mana anggota badan kelihatan mula gempal, sasar, dan tegap. Manakala si gadis pula mula menampakkan sifat-sifat kewanitaannya seperti datang haid, buah dada membesar, pinggang mula ramping dan punggung melebar. Apabila sampai pada peringkat akhir remaja simbol-simbol daya tarikan seks mula kelihatan dan diiringi juga rangsangan seksual yang mula meningkat.

b. Perubahan Emosi dan Fikiran

Di peringkat remaja, perasaan dan fikiran anak lelaki setabil kerana mereka tidak lagi kanak-kanak. Pada zaman kanak-kanak skrip hidup hariannya ditentukan oleh ibu bapa dan kita dapati perbuatan mereka dibuat secara spontan tanpa dipengaruhi oleh fikiran dan emosi. Apabila anak melangkah ke alam remaja, ia mula pandai berfikir, menilai perasaan, mengkaji skrip hidupibu bapa, mencuba sesuatu yang baru dan berkhayal tentang keindahan dunia kehidupan orang dewasa yang sukar dicapai baginya. Perubahan emosi dan fikiran ini menimbulkan kegelisahan pada remaja kerana untuk berdikari mereka tidak mampu dan untuk mengikut jejak langkah orang dewasa juga tidak berupaya. Keadaan ini menimbulkan konflik nilai dalam dirinya. Mereka mengalami rasa gembira dan kadangkala kesunyian, berkahayal dengan orang yang dikaguminya, dan cenderung mencontohi dalam pelbagai perkara, seperti cara berpakaian, cara bergaul dan cara berfikir. Orang yang dikagumi yang akan dicontohi kemungkinan terdiri dari penyanyi popular, pelakon popular, pelawak, tokoh ulamak, tokoh politik, ahli sukan atau sebagainya. Ini bergantung kepada pendedahan dan pengajaran yang diterima oleh remaja itu.

c. Narcisma

Narcisma adalah merujuk kepada ketagih cinta dan ingin dicintai untuk mendapatkan kasih sayang pada diri sendiri. Pada masa kanak-kanak, perasaan cinta dan dicintai di arah dan disandarkan kepada ibu bapa atau keluarga.Apabila anak itu mencapai remaja, perasaan narcisma ini memuncak keranaremaja mengalami rasa kesunyian (Emotional Vacumm) yang hebat kesan daripada peralihan masa untuk berdikari dan memperluaskan rakan sosial yang sesuai.

Narcisma amat kuat wujud pada gadis remaja kerana perempuan dari segi biologinya bersifat pasti di mana ia memerlukan seseorang untuk membantu dan membimbingnya keluar dari rasa kesunyian itu. Berdasarkan faktor inilah kita dapati aktiviti bercinta dan faktor tukar pasangan di kalangan remaja adalah lumrah, tetapi gadis remaja lebih dulu terlibat dengan aktiviti bercinta berbanding dengan remaja lelaki yang sebaya dengan umurnya.

Jika narcisma ini digunakan secara positif maka remaja akan menentukan dirinya tidak mudah dieksploitasi oleh orang lain. Sekiranya narcisma di salah gunakan kerana remaja mempunyai konsep diri yang salah atau kelalaian ibu bapa memberi kasih sayang maka remaja akan memburu narcisma di luar untuk memenuhi rasa kesunyian seperti menghisap dadah, mengikut geng,berpeleseran, berzina, cinta rakan sejenis dan seumpamanya.
Dalam aktiviti narcisma ini perempuan lebih mudah menjadi mangsa dengan pujukan dan rayuan lelaki kerana ia bersifat pasif.

d. Menyertai Kumpulan

Perubahan emosi dan fikiran remaja telah mendorongkan remaja memperluaskan dan memperbesarkan rakan sosialnya. Mereka memperluaskan rakan sosial ini dengan cara menyertai kumpulan tertentu atau membentuk kumpulan baru berdasarkan umur sebaya, hobi yang sama, prinsip hidup yang sama atau taraf sosial yang sama.

Adalah perkara biasa kita lihat kelompok remaja mempunyai identiti tertentu seperti menggunakan bahasa yang anih, pakaian yang pelik, tertarik dengan aktiviti yang mencabar dan sebagainya. Penyertaan remaja dalam kelompok samaada kelompok kecil atau besar adalah tanda perubahan yang sihat dalam pertumbuhan mentalnya. Walaubagaimana pun, jika penyertaan dalam kelompok itu disalahgunakan, maka ia akan mengheret remaja berkenaan dalam aktiviti yang bercanggah dengan agama dan undang-undang negara.

Pada masa remaja inilah kita dapati ibu bapa sering mempunyai pendapat yang berbeza dengan pandangan rakan sebaya dalam usaha memberi bimbingan dan pendidikan terhadap si anak remaja itu.

e. Menentang Kekuasaan

Orang tua-tua kita selalu mengingatkan bahawa masa remaja adalah masa pancaroba kerana remaja sedang mencari tapak untuk berdikari dan bebas dari kongkongan ibu bapa. Biasanya remaja merasa bahawa kuasa yang ada pada ibu bapa, guru-guru dan orang dewasa terlalu kuat yang boleh menghalang pencapaian cita-cita mereka. Perbezaan besar pendapat dan gaya hidup remaja dengan ibu bapa, orang dewasa dan guru akan mencetuskan permusuhan kerana remaja menganggap bantahan itu merendahkan harga diri mereka yang memang telah sedia bergelora. Oleh itu apabila berlaku perselisihan, remaja akan
menjadi rakan sebaya mereka atau mereka bertindak nekad melakukan kejahatan untuk membuktikan kepada ibu bapa atau orang yang lebih tua bahawa merekaboleh berdikari atau mampu melakukan apa yang orang dewasa lakukan.

Sebenarnya pencarian konsep diri telah bermula sejak anak masih kecil lagi tetapi pada masa remaja mula kelihatan menonjol kerana remaja mula pandai belajar berfikir dan menggunakan emosinya hasil daripada interaksi dengan dunia luar, iaitu ibu bapa, rakan sebaya dan persekitaran. Masa remaja sendiri penting bagi perkembangan konsep diri kerana pada masa inilah remaja mengalami proses pemurnian dan sekaligus mengalami perubahan. Bagi kebanyakan remaja, proses pemurnian konsep diri berjalan lancar, tetapi mereka yang jauh menyimpang dari pemurnian itu, pertumbuhan hidupnya akan menghadapi masalah, iaitu manusia yang kotor peribadinya.

Faktor Kenakalan

Berdasarkan pandangan Islam dan sokongan teori psikologi kaunseling barat, punca kenakalan remaja boleh dibahagikan kepada empat faktor:

Pertama : Faktor keluarga

Akhlak anak bermula di rumah. Anak sejak kecil dan sebahagian besar masanya berada dalam lingkungan keluarga. Ini menunjukkan perkembangan mental, fizikal dan sosial adalah di bawah kawalan ibu bapa atau tertakluk kepada skrip hidup yang berlaku dalam sesebuah rumahtangga. Oleh yang demikian jika anak remaja menjadi nakal atau liar maka kemungkinan besar puncanya adalah berasal dari pembawaan keluarga itu sendiri. Isu pembawaan keluarga itu
ialah;

a. Status ekonomi ibu bapa yang rendah dan dhaif di mana anak membesar dalam keadaan terbiar.

b. Kehidupan ibu bapa yang bergelumbang dengan maksiat.
c. Ibu bapa lebih mementingkan kerjaya atau pekerjaan daripada menjaga kebajikan keluarga.
d. Rumahtangga yang tidak kukuh atau bercerai berai.
e. Syiar Islam tidak kukuh dalam rumahtangga.

Kedua : Faktor Peribadi Yang Kotor.

Peribadi yang kotor adalah merujuk kepada seseorang yang rosak akhlaknya atau mempunyai sifat-sifat yang keji (mazmumah) seperti pemarah, tamak, dengki, pendendam, panas baran, sombong, tidak amanah dan seumpamanya.
Keadaan ini berlaku kerana individu itu telah dikuasai oleh naluri agresif dan tidak rasional yang mewakili nafsu kehaiwanan, hasil daripada pendendam dan pengalaman yang diterima sejak kecil. Peribadi yang kotor mungkin telah bermula sejak kecil dan kemudian diperkukuh pula bila anak itu melalui zaman remaja. Dengan lain-lain perkataan peribadi fitrah anak telah terencat dan menjurus kepada peribadi yang kotor hasilnya.

Ketiga : Faktor sekolah.

Sekolah merupakan tempat memberi pengajaran dan pendidikan kedua kepada anak selepas ibu bapa. Faktor sekolah yang boleh mempengaruhi anak ialah:
a. Disiplin sekolah yang longgar.
b. Ibu bapa tidak mengambil tahu kemajuan dan pencapaian anak di sekolah.
c. Guru tidak mengambil tahu masalah yang dihadapi oleh murid-murid.

Keempat : Faktor Persekitaran

Faktor persekitaran adalah merujuk kepada peranan masyarakat, multi-media dan pusat-pusat hiburan yang menyediakan pelbagai produk yang boleh menggalakkan dan meningkatkan rangsangan seksual.

Aktiviti faktor persekitaran yang boleh merosakkan akhlak manusia ialah:
i) Persembahan konsert rock
ii) Pusat-pusat video game
iii) Pengguguran
iv) Pergaulan bebas lelaki dan perempuan
v) Penyiaran gambar lucah
vi) Penubuhan pusat-pusat hiburan yang berunsur seks
vii) Aktiviti simbol seks seperti pertandingan ratu cantik dan pertunjukan
fesyen wanita.

Rawatan Kenakalan

Persoalan yang timbul kepada ibu bapa atau pihak berkuasa kerajaan ialah apakah kaedah terbaik yang digunakan dalam Islam bagi mengatasi kenakalan di kalangan remaja. Dalam Islam kita dapati bahawa Allah telah menurunkan dua puloh lima Rasul bertujuan membimbing dan membantu manusia supaya hidup mengikut fitrah. Wawasan agama Islam diturunkan adalah untuk membentukakhlak manusia sebagai usaha meneruskan kesinambungan fitrah kewujudan manusia. Akhlak mulia adalah perasaan semula jadi manusia (fitrah). Allah telah berfirman:
Maksudnya:
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaiknya.” (Surah Al-Tiin:4)
Ketika menjelaskan perkara yang sama Rasulullah s.a.w. bersabda:

Maksudnya:
“Setiap anak yang dilahirkan adalah putih bersih, maka terpulanglah kepada kedua ibu bapanya untuk meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya.”(Riwayat Bukhari)

Sejarah Rasulullah s.a.w. membebaskan penduduk arab Jahiliyah daripada kongkongan dan belenggu nafsu kehaiwanan memberi satu pengajaran penting tentang pembentukan akhlak manusia. Antara kaedah yang digunakan oleh Rasulullah s.a.w. adalah program bina insan dan kemahiran keibubapaan.Kaedah bina insan ini meliputi:

PERTAMA: Kaedah Pendidikan Hati

Sebagaimana kita ketahui bahawa dalam diri manusia terdapat dua naluri yang berlainan sifatnya yang selalu bersaing untuk mempengaruhi tabiat manusia. Dua naluri itu bersaing untuk menunjuk dan mempengaruhi hati. Imam Ghazali menyatakan hati dalam tubuh manusia diibaratkan sebagai Maharaja yang mengarah dan mengawal tabiat manusia. Manakala Frued dalam teori kaunselingnya menyatakan “hati dalam diri menusia dikenali sebagai ‘Super ego’”. Dia menjadi perantaraan seolah-olah ‘Laluan Sutera’ (Silk road) yang bertindak sebagai pembuat keputusan tabiat manusia sama ada baik atau buruk,
betul atau salah.

Penemuan Frued itu adalah menyokong pendapat yang telah lama dikemukakan oleh Islam. Rasulullah s.a.w. bersabda:

Maksudnya:

“Sesungguhnya dalam jasad manusia itu terdapat seketul daging apabila baik ia, maka baiklah seluruh badan. Jika ia rosak maka rosaklah seluruh badan. Itulah hati.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hati itu sesuatu yang ada di dalam dada yang berbentuk zat (bukan material). Ia harus diisi dengan sesuatu. Bila Allah mengisinya, maka orang itu menjadi baik. Jika syaitan mengisinya, orang itu menjadi jahat. Oleh itu apabila kita berzikir bererti hati kita diisi dengan Allah, sentiasa bersama Allah dan tidak memberi tempat langsung kepada syaitan mempengaruhinya. Allah berfirman:

Maksudnya:

“Dan sesiapa yang tidak mengindahkan pengajaran (Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah) Yang Maha Pemurah, Kami akan adakan baginya syaitan (yang menghasut dan menyesatkannya) lalu menjadilah syaitan itu temannya yang tidak renggang daripadanya.” (Surah Al-Zukhruf:36)

Ternyata bahawa pendidikan hati secara berzikir sepanjang masa adalah kaedah berkesan untuk menggilapkan hati supaya bebas dari gangguan syaitan. Allah telah memberi jaminan bahawa orang yang bersih hatinya (surah Asy-Syams: 9-10).

Zikir-zikir yang paling baik diamalkan ialah lafaz:
a. Subhanallah
b. Alhamdulillah
c. Allahuakhbar
d. Lailahaillallah
e. Walahaulawalaquwatailla billahilaliyulazim

Dalam Islam. Lima zikir ini dikenali sebagai “Albaqiyyatussholihat’ dimana amalannya boleh memberi pahala yang berterusan di akhirat. Pembersihan hati amat penting kepada manusia untuk membentuk keinsafan dan kesedaran diri supaya berlaku jujur, membuat baik kepada dua ibubapa, memelihara kesucian diri, kasih sayang dan mendekati kepada aktiviti terpuji yang lain.

KEDUA: Kaedah Menghayati Ibadat Khusus

Ibadat khusus seperti sembahyang, puasa, zakat dan haji yang difardhukan kepada umat Islam bertujuan melatih dan menggilap manusia supaya kekal dalam kaedah fitrah. Diantara ibadat khusus ini, sembahyang merupakan ibadat yang
terpenting dalam pembentukan akhlak manusia. Allah berfirman:
Maksudnya:
“Sesungguhnya sembahyang itu boleh mencegah seseorang dari melakukanperbuatan yang keji dan mungkar.”
(Surah Al-Ankabut:45)
Manakala dalam ayat yang lain pula, Allah berfirman:
Maksudnya:
“Sesungguhnya berjayalah orang yang beriman iaitu mereka yang khusyu’ dalamsembahyang.”(Surah Al-Mu’minun:1-2)
Ibadat sembahyang dianggap senjata terpenting dalam pembentukan akhlakmanusia berdasarkan keterangan berikut:
a. Rasulullah s.a.w. menerima sendiri perintah sembahyang fardhu ketikamengadap Allah pada masa Israk-Mikraj. Ibadat lain hanya diterima melaluiperantaraan Malaikat Jibril;
b. Rasulullah s.a.w. mensifatkan sembahyang adalah tiang agama. Apabila seseorang tidak menunaikan sembahyang bererti orang lain tidak dapat membezakan seseorang itu Islam atau kafir. Keadaan ini memberi ruang kepadanya melakukan perbuatan keji tanpa segan silu.

c. Rasulullah s.a.w. telah berpesan bimbinglah akhlak anak sejak kecil dengan cara membantu dan melatih anak bersembahyang bila ia berumur tujuh tahun. Oleh itu apabila anak mencapai umur 10 tahun dan masih kelihatanenggan dan degil untuk mendirikan sembahyang maka pukullah anak itu dengantidak mencederakannya atau membahayakannya.

d. Sembahyang adalah sebahagian daripada zikir. Berdasarkan faktor inilah ibadat sembahyang difardhukan disepanjang masa sama ada kita sihat atausakit.

KETIGA: Kaedah Qiyamullail

Qiyamullail adalah merujuk kepada amalan ibadat yang dibuat di sepanjang malam atau separuh malam dengan mengerjakan ibadat tertentu sepertisembahyang sunat, berzikir, bertahlil, membaca al-Quran dan beristighfar. Ibadat ini merupakan amalan sunat bagi individu yang mampu melaksanakannya. Program Qiyamullail amat berkesan ke arah peningkatan ketaqwaan seseorang.
Rasulullah s.a.w. bersabda:

Maksudnya:
“Kerjakanlah solat malam, sebab itu adalah kebiasaan orang-orang soleh dahulu sebelum daripada kamu, juga satu jalan untuk mendekatkan dirimu kepada Tuhan-mu, juga sebagai penebus keburukan-keburukanmu, pencegah dosa serta dapat menghalaukan penyakit dari badan.”
(Riwayat Al-Tirmizi)

Melalui penjelasan di atas menunjukkan program bina insan amat penting kepada anak-anak dan ibu bapa sendiri untuk menjamin kesinambungan fitrah. Sebenarnya manusia telah membuat perjanjian dengan Allah untuk taatkepada-NYA adalah sama seperti binatang yang buruk (hidup melata) di atas muka bumi. Allah berfirman:
Maksudnya:
“Bukankah Aku Tuhan kamu”Roh-roh manusia menjawab:
“Benar,(Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi.”(Surah Al-A’raf:172)
Kesan dialog perjanjian ini ialah manusia wajib mentaati dan beribadatkepada Allah, kerana itulah cara untuk meletakkan taraf manusia di sisiAllah iaitu sebagai khalifah Allah. Allah mensifatkan manusia tidak berimanatau tidak mahu beribadat kepada Allah adalah sama seperti binatang yangburuk (hidup melata) di atas muka bumi, Allah berfirman:

Maksudnya:
“Sesungguhnya sejahat (Makhluk) yang melata di sisi (hukum dan ketetapan) Allah ialah orang-orang yang kafir (yang degil dengan kekufurannya) sebabitu mereka tidak (mahu) beriman.” (Surah Al- Anfaal: 55)

Kemahiran Keibubapaan
Al-Quran dan Hadis telah memberi garis panduan umum berhubung dengan kemahiran keibubapaan dalam pendidikan anak-anak. Ibu bapa adalah pemimpin dalam rumahtangga. Sebagai pemimpin dalam rumahtangga, mereka perlu mengetahui dan menguasai kemahiran tertentu. Antara panduan kemahiran keibubapaan yang digariskan oleh Islam ialah:
a. Ibubapa hendaklah berlaku adil, menjaga kebajikan dan suka memaafkan ahlikeluarganya.(Surah Al-Nahl:90)
b. Bersikap lemah lembut dan memberi pertolongan dan bimbingan. Kalaukekerasan digunakan, maka orang akan menjauhkan diri daripada kita.(Surah Ali’-imran:159)
c. Ibubapa jangan menjadi kecewa dengan tingkahlaku anaknya dan anak pulajangan menjadi sengsara kerana perbuatan ibu bapanya.(Surah Al-Baqarah:233)
d. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Seorang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang berakhlak mulia dan berlemah lembut dengan ahlikeluarganya.(Riwayat Al-Tirmizi dan Al-Hakim)
Berdasarkan pandangan Islam dan pendapat ahli psikologi kaunseling barat,kemahiran keibubapaan yang perlu dikuasai oleh ibu bapa ialah:

a. Model Ibu bapa Yang Salih
Ibu bapa yang salih adalah merujuk kepada ibu bapa yang taat menghayati ajaran Islam. Ibu bapa yang salih adalah model terbaik untuk memberi pendidikan agama kepada anak-anak. Zakiah Darajat (1983) menyatakan: ‘yangdimaksudkan dengan didikan agama bukanlah pendidikan agama yang diberi olehguru-guru di sekolah sahaja. Apa yang penting adalah penanaman jiwa agamayang dimulai dari rumahtangga, semenjak anak masih kecil dengan cara membiasakan anak dengan tingkahlaku dan aktiviti yang baik. Walau bagaimanapun, amat dikesalkan sekali terdapat ibu bapa yang tidak mengerti
ajaran agama yang dianutinya, bahkan ramai pula yang memandang rendah ajaran agama itu malah ajaran agama tidak dilaksanakan langsung. Apabila tidak mengenali ajaran agama, maka lemahlah hati nuraninya. Jika hati nuraninya lemah, kawalan hatinya juga lemah.’

Ibu bapa yang salih adalah ibu bapa yang cemerlang. Maka ibu bapa perlu mengambil daya usaha untuk mengadakan secara sendirian program bina insan dari masa ke semasa dalam rumahtangga. Adalah menjadi perkara yang rumit apabila anak telah menjadi jahat tabiatnya barulah ibu bapa sibuk ke sana ke mari untuk mencari rawatan. Untuk menjauhi anak menjadi jahat tabiatnya maka ibu bapa hendaklah membiasakan dan melatihkan anak mengamalkan sifat-sifat terpuji seperti tolong menolong, beramah, jujur, menghormati ibu bapa atau orang tua, kasih sayang, berjimat cermat, malu, membuat kebajikan dan sebagainya.

b. Mendisiplinkan Anak Dengan Kasih Sayang

Disiplin adalah merujuk kepada kaedah untuk melatih dan mempastikan anak mematuhi peraturan tertentu. Disiplin bukanlah bermakna menggunakan kekerasan. Satu kesilapan besar ibu bapa yang mendisiplinkan anak dengan memaki hamun, cacian, kutukan dan kekerasan kerana perbuatan itu dianggap mendera anak secara mental, fizikal dan akan merendahkan harga diri anak. Cara paling baik mendisiplinkan anak ialah dengan kasih sayang. Ibu bapa perlu secara tegas memberitahu anak bahawa ibu bapa lebih merasa senang hati, gembira, ceria dan sukacita jika anak melakukan sesuatu perkara positif. Anak juga perlu dilatih membuat kebajikan, dan pada masa yang sama ganjaran atau pujian perlu diberi bila anak membuat kebaikan sebagai usaha memperkukuhkan tingkah laku positif.

c. Terima Anak Tanpa Syarat

Walau si anak jahat sekalipun, ibu bapa wajib memberi bimbingan dan menjaga kebajikannya. Terdapat ibu bapa yang menghalau anak, tidak mengaku anak atau mencederakannya apabila anak itu melakukan kejahatan. Tindakan ibu bapa ini
adalah bercanggah dengan Islam kerana hubungan nasab antara ibu bapa dengan anak masih ada. Kesediaan anak pulang menemui ibu bapa membimbingnya ke arah jalan yang benar. Ibu bapa yang cemerlang adalah ibu bapa yang mengadakan
sendiri kaunseling terhadap anak yang bermasalah. Langkah kaunseling ituboleh di buat dengan cara:

i) Wujudkan suasana akrab dan mesra supaya anak tidak merasa takut untuk meluahkan perasaan kepada ibu bapa;
ii) Minta si anak memberi penerangan dan penjelasan tentang latarbelakangmasalah yang berlaku;
iii) Mendengar dengan penuh minat penjelasan anak dan sekali sekala mencelahuntuk mendapatkan gambaran dan mengenalpasti masalah yang dihadapi olehanak;
iv) Meminta anak memberi pendapat sendiri bagaimana cara untuk mengatasimasalah itu dan cadangan yang ia mampu untuk melaksanakannya; dan
v) Jika didapati anak telah celik akal atau menyesal di atas kesalahannya,ibu bapa boleh meminta anak membuat ikrar atau bertaubat tidak melakukanlagi perbuatan yang tidak diingini itu.

d. Memenuhi Masa Lapang Bersama Anak
Ketagih terhadap kerjaya atau pekerjaan sehingga mengabaikan kebajikansosial keluarga adalah bercanggah dengan ajaran Islam. Ibu bapa apabilasudah tua memerlukan pertolongan ihsan anak dan disebalik itu juga anakketika masih kecil amat memerlukan perhatian dan kasih sayang ibu bapa.Keinginan anak untuk bercakap-cakap, bermesra dan bermain bersama dengan ibubapa seolah-olah anak menghulurkan tangan bagi meraih kasih sayang. Apa yangpenting ialah kualiti masa yang diperuntukkan. Kesempatan terbaik bagi ibubapa untuk memenuhi masa lapang bersama anak ialah sembahyang berjemaah,
makan bersama, membaca al-Qur’an bersama, bersukan bersama, dan sebagainya.Hubungan akrab ibu bapa dan anak akan memudahkan anak taat perintah ibubapa, kerana telah wujud perasaan saling hormat antara satu sama lain.

e. Peka terhadap Pergerakan Anak
Ibu bapa perlu bijak membaca setiap pergerakan anak. Simbol atau isyarattertentu boleh memberi gambaran tahap perkembangan anak. Tingkah laku anakyang perlu diperhatikan oleh ibu bapa ialah:
i. Rakan sebaya anak dan aktivitinya;
ii. Fesyen pakaian, rambut, kasut dan keadaan fizikalnya;
iii. Tingkah laku non-verbalnya seperti keceriaan, kesedihan, pendiam dansebagainya;
iv. Kemampuan anak membezakan perkara yang baik dan buruk;
v. Siapakah lebih berpengaruh sama ada ibu bapa atau rakan sebaya terhadapdirinya; dan
vi. Keupayaannya untuk berdikari.
Kemahiran ini amat penting untuk ibu bapa kuasai supaya tingkah laku merekatidak terbatas menjadi tabiat jahat.

f. Jangan Salah Guna Kuasa

Dalam proses pertumbuhan dan pembesaran, anak memerlukan rasa selamat, aman dan rasa di terima dalam keluarga.

Dalam pergaulan seharian, kadang kala timbul pertengkaran diantara ibu bapa dengan anak kerana masing-masing cuba mempertahankan diri atau mencari siapayang menang. Dalam hal ini ibu bapa perlulah mengelakkan menggunakan kuasa
veto untuk mencari kemenangan, kerana ia bersifat lebih positif dan menambahkan lagi penghormatan anak terhadap ibu bapa. Ibu bapa hendaklah berbincang dan memberi alasan-alasan yang munasabah secara baik mengapa ibu bapa menolak sesuatu permintaan anak. Penyalahgunaan kuasa ibu bapa terhadap anak menyebabkan anak membuat tanggapan bahawa kehadirannya dalam keluargaadalah tidak dikehendaki dan tidak berguna.

g. Kesabaran

Satu lagi kemahiran yang perlu ada bagi ibu bapa ialah bersabar. Tiap-tiap anak walaupun dalam satu keluarga, mempunyai personaliti yang unik dan berbeza-beza. Ibu bapa tidak memperolihi faedah dengan mencaci, memarahi dan mengutuk anak kerana anak tidak dapat membaca dan memahami kehendak ibu bapa. Dalam Islam, kesabaran adalah salah satu tanda beriman. Silap Memberi bimbingan Dan Kaunseling

Abu Said al-Khudri meriwayatkan satu kisah yang diberitahu oleh Rasulullah s.a.w. kepadanya. Diriwayatkan pada zaman dahulu kala terdapat seorang yang paling banyak dosanya kerana telah membunuh seramai 99 orang. Dia mahu bertaubat dan mencari seseorang yang boleh menerangkan hukum bolehkah dia bertaubat. Dia telah menemui seorang pendeta dan bertanya bahawa dia sudah membunuh manusia seramai 99 orang, bolehkah ia bertaubat?. Pendeta itu lantas menjawab ‘tidak boleh’. Maka pendeta itu dibunuhnya menjadikan mangsanya seramai 100 orang. Kemudian dia mencari lagi orang yang paling alim dan ditunjukkan orang alim itu ia sudah membunuh 100 orang, maka masihbolehkah ia bertaubat. Orang alim itu menasihatinya “pindahlah kamu ke kampong Anu kerana penduduknya menyembah Allah dan kamu sembahlah Allahbersama mereka dan jangan kamu kembali lagi ke kampong kamu kerana penduduknya jahat.”

Maka berangkatlah orang itu ke kampong Anu. Dipertengahan jalan diameninggal dunia. Maka bertengkarlah dua Malaikat iaitu Malaikat Rahman dam Malaikat Azab sama ada untuk dikategorikan orang baik atau jahat. Malaikat Rahman menyatakan si mati sudah bertaubat, manakala Malaikat Azab pula berkata si mati tidak ada amal kebajikan. Kemudian turun malaikat lain untuk menjadi orang tengah dengan cara mengukur jarak jauh kampung asalnya dengan kampung Anu. Keputusanya didapati orang itu mati berhampiran dengan kampung Anu. Maka ia dimasukkan sebagai seorang ahli Syurga.

Isu penting dalam kisah ini ialah:

a. Kesilapan memberi bimbingan akan mempengaruhi perasaan seseorang sehingga pendeta dibunuh kerana gagal menghilangkan gelojak emosinya atau perasaanmarahnya;
b. Bergaul atau tinggal di kawasan orang-orang beriman cara berkesanmemulihkan akhlak; dan
c. Taubat orang tersebut diterima Allah.

Hidayah Allah

Hidayah Allah adalah juga faktor penting mempengaruhi pemulihan dan kemurnian akhlak seseorang. Nabi Nuh a.s. gagal memujuk isteri dan anaknya memeluk Islam. Begitu juga Rasulullah s.a.w. gagal memujuk bapa saudaranyaAbu Talib kembali ke pangkuan Islam. Allah berfirman:

Maksudnya:
“Sesungguhnya engkau (Wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya ia menerima Islam) tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yangdikehendakinya, dan dialah jua yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.” (Surah Al-Qasas: 56)

Walau bagaimanapun kita lihat Saidina Umar berjaya memeluk Islam apabila mendengar ayat-ayat al-Qur’an, walhal Umar sebelumnya terkenal dengan perangai jahiliyahnya.
Manusia adalah sebaik-baik kejadian, berakal, selalu berfikir, menyelidikdan menetukan keputusan pemikiran baik, maka baiklah perbuatannya. Tetapi bila jalan pemikirannya salah, maka akan salahlah perbuatannya. Orang yang baik dan benar jalan pemikirannya maka orang itu dikatakan mendapat hidayat dari Allah. Maka apabila salah jalan pemikirannya hingga melakukan kejahatan maka ia tidak mendapat petunjuk Allah. Oleh yang demikian ibu bapa hendaklah selalu berdoa kepada Allah untuk mendapatkan petunjuk Allah selain daripada mengamalkan suruhan Allah yang lain.

Penutup

Mendidik dan membimbing anak bukanlah perkara mudah. Ibu bapa hendaklah terus menerus tanpa berputus asa dalam membentuk akhlak anak. Langkah penting bagi ibu bapa dalam meneruskan kesinambungan fitrah akhlak anak ialah memberi pendidikan agama bermula sejak kecil lagi. Langkah ini bagi menjamin supaya penerusan akhlak fitrah tidak terencat apabila ia menempuhi alam remaja. Walaupun terdapat sedikit kelemahan dalam menguasai kemahiran dan keibubapaan tetapi dengan adanya didikan agama yang kukuh, maka anak itu mampu menepis naluri kehaiwanan yang cuba mempengaruhinya atau sekurang-kurangnya boleh menjauhi anak dari menjadi jahat tabiatnya. Oleh itu ibu bapa perlu kembali kepada tradisi asal dalam membentuk peribadi anak seperti yang diamalkan oleh Rasul-rasul, Nabi-nabi dan para Wali di mana mementingkan pendidikan agama sebagai penerus kesinambungan fitrah kejadian manusia. Ibu bapa tidak boleh menyalahkan kerajaan, masyarakat dan sekolah semata-mata sebagai helah membela diri apabila anak menjadi jahat tabiatnya. Ibu bapa perlu menyalahkan diri sendiri kerana ini adalah langkah positif untuk menilai semula peranannya bagaimana untuk menjadi ibu bapa yang cemerlang.

Membina Hubungan Menantu - Mertua

Jakarta,18 November 2002 Bagi sebagian pasangan, permasalahan hubungan antara menantu dengan mertua seringkali menjadi pemicu timbulnya konflik antara suami dengan istri atau sebaliknya. Meksipun di masa kini sudah banyak pasangan yang tidak lagi tinggal serumah dengan mertua (pondok mertua indah), namun hal tersebut bukan berarti bahwa masalah menantu -mertua tidak lagi terjadi. Hal ini mengingat bahwa sebagai anggota dari suatu keluarga besar, maka mertua dan menantu pasti akan sering bertemu dan saling berinteraksi, misalnya pada saat perayaan ulang tahun, hari raya atau ketika menengok cucu (bagi sang mertua) atau menengok nenek (bagi sang cucu). Dalam menyikapi masalah menantu dengan mertua, mungkin ada yang berkata: “Ah, gua sich cuek aja!” atau “Enggak gua pikirin tuh!” atau sikap tidak peduli lainnya. Awalnya sikap-sikap tersebut mungkin bisa berhasil atau mungkin dianggap sebagai hal yang biasa, tetapi jika tidak segera disadari dan diambil tindakan nyata, maka cepat atau lambat permasalahan ini tentu akan memiliki dampak yang tidak menyenangkan baik bagi mertua dan menantu maupun bagi seluruh anggota keluarga besar. Mengapa permasalahan seperti ini bisa terjadi dan bagaimana cara menanganinya sehingga hubungan antara menantu dengan mertua dapat berlangsung harmonis? Artikel ini ditulis untuk memberikan gambaran mengapa masalah ini terjadi dan diakhiri dengan beberapa saran untuk memperbaiki hubungan yang mungkin sudah terlanjur tidak harmonis. Menantu Perempuan vs Mertua Perempuan Sub judul diatas amat menarik untuk dicermati. Biasanya pertanyaan yang muncul di benak pembaca adalah mengapa yang menjadi sorotan hanya menantu perempuan dan mertua perempuan. Jawabannya adalah karena kasus-kasus yang sering terdengar biasanya lebih banyak melibatkan menantu perempuan dan mertua perempuan. namun demikian, hal ini tentu tidak bisa diartikan bahwa menantu lelaki tidak pernah menghadapi masalah dengan mertua lelaki maupun mertua perempuan atau antara menantu perempuan dengan mertua lelaki. Mengapa jarang terdengar (meskipun ada) masalah antara menantu lelaki dengan mertua perempuan, atau menantu perempuan dengan mertua lelaki, atau menantu lelaki dengan mertua lelaki? Pertanyaan ini mungkin dapat dijawab dengan argumentasi klasik bahwa lelaki dan perempuan pada dasarnya memang memiliki perbedaan.
Apa yang Sebaiknya Anda Lakukan Pada dasarnya penyelesaian suatu masalah pasti akan sangat tergantung pada diri individu itu sendiri. Dialah yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Jika harus menunggu pihak lain maka tentu akan sulit mencari suatu penyelesaian. Bagi anda yang mungkin mengalami masalah dengan mertua atau menantu, ada baiknya anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini: 1. Mulailah berdamai dengan diri sendiri Berdamai dengan diri sendiri artinya menciptakan suasana tenang dalam diri sendiri dan membuang berbagai pikiran negatif yang muncul. Adapun cara-cara yang bisa dilakukan adalah: •Ambil jarak dengan cara mengurangi jumlah pertemuan atau bila perlu tidak bertemu sama sekali untuk sementara waktu •Alihkan pikiran secara total pada hal-hal lain yang lebih positif , misalnya urusan anak/cucu, suami, rumah, pekerjaan, dan terutama ibadat (mendekatkan diri pada Tuhan). 2. Interospeksi Diri Setelah suasana hati menjadi lebih tenang dan dapat berpikir dengan lebih jernih, mulailah memeriksa diri mengapa masing-masing (mertua dan menantu) bersikap saling menyebalkan – terlepas dari apa yang dipermasalahkan. Tanyakan pada diri anda sendiri apakah selama ini anda selalu mencari pembenaran atas segala tindakan yang anda lakukan terhadap mertua/menantu daripada melihat suatu masalah secara obyektif? Tidak adakah hal-hal positif atau masa-masa indah yang telah dilalui bersama-sama? Apakah untung ruginya jika terus-terusan bermasalah dengan mertua/menantu?Lakukan introspeksi diri secara mendalam. Ingatlah bahwa setiap perselisihan pasti melibatkan lebih dari satu orang dan dalam hal ini tidak ada yang tidak bersalah. Oleh karena itu, jika sebelumnya anda cenderung memikirkan setiap hal secara negatif dan selalu menyalahkan orang lain, cobalah sekarang belajar sedikit demi sedikit melihat permasalahan secara obyektif. Mulailah dengan mengubah pola pikir anda. Ingatlah ungkapan yang mengatakan: "change your thoughts and you change your world". Selain itu cobalah belajar untuk tidak menghakimi atau menilai orang lain dengan nilai-nilai yang ada dalam diri sendiri. Sebab jika cara seperti itu yang anda gunakan maka akan sulit bagi anda untuk memulai inisiatif penyelesaian masalah dengan mertua/menantu. Mother Teresa pernah mengatakan “If you judge people, you have no time to love them” 3.Mulailah belajar untuk memahami beberapa hal seperti: •Setiap keluarga mempunyai budayanya sendiri-sendiri, begitu juga antara menantu dan mertua memiliki budaya keluarga yang berbeda atau bertolak belakang. Yang dimaksud dengan budaya keluarga disini adalah aturan, didikan, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu keluarga. Semua itu tentu saja membentuk karakter, sikap, dan pembawaan individu dalam kesehariannya dan dalam menghadapi masalah. (lihat juga artikel: Pengaruh Keluarga Asal Terhadap Perkawinan) •Meski dalam masyarakat kita ada pendapat bahwa bila sudah menikah dengan anaknya maka seorang menantu dianggap sebagai anak oleh sang mertua dan bila menikah dengan seseorang berarti menikah juga dengan keluarganya, namun hal itu tidak boleh dilihat secara mutlak dan terjadi secara instant. Dalam kenyataan, komunikasi antara menantu–mertua mungkin tidak akan sebebas antara anak–orangtua. Artinya ada hal-hal yang harus tetap dijaga oleh pihak menantu dalam berinteraksi dengan mertua dan sebaliknya. Dengan demikian kedua pihak tidak boleh saling memaksakan kehendak untuk diakui sebagai anak (bagi menantu) atau pun dianggap sebagai orangtua (bagi mertua). Haruslah disadari bahwa untuk sampai pada tahap seperti itu pasti dibutuhkan waktu untuk saling menyesuaikan diri dan saling memahami. •Sebagai individu yang tentu memiliki berbagai kekurangan, maka seorang menantu atau mertua tentu pernah melakukan kehilafan atau kesalahan dalam proses berinteraksi. Hal tersebut tentu tidak serta merta harus dilihat sebagai suatu ancaman atau serangan. Tindakan atau sikap yang salah tersebut jika ditelaah secara obyektif mungkin juga pernah ditunjukkan oleh orang tua sendiri (bagi menantu) atau anak sendiri (bagi mertua). Oleh karena itu, seorang menantu atau mertua harus mampu melihat dan memahami permasalahan secara obyektif. 4. Jangan mudah terpancing dengan informasi atau gosip yang diberikan oleh pihak ketiga. Jika mendapat pengaduan dari pihak ketiga mengenai sang mertua/menantu – terlepas dari kepentingan si pihak ketiga – ingatlah bahwa besar kemungkinan ada kata-kata yang hilang atau ditambahkan yang menyebabkan sebuah informasi jadi melenceng dari maksud aslinya. Dalam menyikapi hal seperti ini maka alangkah baiknya jika informasi yang diterima langsung dikonfirmasikan ke pihak yang bersangkutan. 5. Jika anda membutuhkan orang lain untuk "curhat", maka pastikan orang tersebut benar-benar dapat dipercaya. Jangan sampai apa yang anda sampaikan pada orang tersebut justru menyebar ke pihak lain. Jika memang anda tidak yakin untuk bisa mempercayai kerabat atau pun teman anda, maka carilah orang-orang yang memang memiliki kompetensi dalam membantu penyelesaian masalah anda. Orang-orang tersebut misalnya konselor perkawinan, psikolog maupun psikiater. Dengan melakukan curhat atau konsultasi pada orang-orang tersebut, maka semua rahasia anda pasti akan terjaga dengan baik. Selain itu anda pun akan dibantu dalam mencarikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Akhir kata… "when it is impossible to change others, you must change yourself" (Jika tidak mungkin mengubah orang lain, Anda harus mengubah diri sendiri), tentu saja dalam konotasi positif. Namun perlu diingat bahwa dibutuhkan kerendahan hati dan kesabaran untuk menyadari, mengakui, dan menerima kekurangan-kekurangan diri sendiri, serta mengerti dan menerima kekurangan-kekurangan orang lain. Yang pasti, semua proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Semoga sukses. (jp)ridwan